Prosedur Alur Kas dalam Perusahaan Manufaktur
Berikut adalah prosedur umum alur kas dalam perusahaan manufaktur, berdasarkan pada arus kas masuk dan keluar yang telah dijelaskan:
1. Perencanaan dan Penganggaran Kas
Menyusun perkiraan arus kas masuk dan keluar untuk periode tertentu (biasanya bulanan, kuartalan, atau tahunan).
Membuat anggaran kas yang merinci rencana pengeluaran dan penerimaan kas.
Mengidentifikasi potensi kekurangan atau kelebihan kas untuk pengambilan keputusan yang tepat.
2. Pengelolaan Arus Kas Masuk
Penjualan Produk:
Menerima pesanan dari pelanggan.
Mengirimkan produk ke pelanggan.
Menerbitkan faktur penjualan.
Menerima pembayaran dari pelanggan (tunai atau kredit).
Piutang Usaha:
Mencatat penjualan secara kredit.
Memantau jatuh tempo piutang.
Menagih piutang dari pelanggan.
Menerima pembayaran piutang.
Pendanaan Eksternal:
Mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan lainnya.
Menerbitkan saham atau obligasi untuk memperoleh modal.
Menerima investasi dari investor.
3. Pengelolaan Arus Kas Keluar
Pembelian Bahan Baku:
Menentukan kebutuhan bahan baku.
Memilih dan memesan bahan baku dari pemasok.
Menerima bahan baku dari pemasok.
Membayar faktur pembelian kepada pemasok.
Biaya Produksi:
Membayar upah dan gaji karyawan produksi.
Membayar biaya overhead pabrik (listrik, air, perawatan mesin, dll.).
Membayar biaya produksi lainnya.
Persediaan:
Mengelola tingkat persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Memantau pergerakan persediaan.
Menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.
Biaya Operasional:
Membayar biaya penjualan (komisi penjualan, biaya iklan, dll.).
Membayar biaya pemasaran.
Membayar biaya administrasi (gaji karyawan kantor, sewa gedung, dll.).
Membayar biaya operasional lainnya.
Pembayaran Utang:
Membayar pokok dan bunga utang sesuai jadwal.
Pembayaran Dividen:
Menentukan jumlah dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Membayar dividen kepada pemegang saham.
Pajak Penghasilan:
Menghitung pajak penghasilan yang harus dibayar.
Membayar pajak penghasilan kepada pemerintah.
4. Pemantauan dan Pengendalian Kas
Memantau arus kas masuk dan keluar secara teratur.
Membandingkan arus kas aktual dengan anggaran kas.
Mengidentifikasi dan menganalisis varians.
Mengambil tindakan korektif jika diperlukan untuk mengatasi masalah arus kas.
5. Penyusunan Laporan Arus Kas
Menyusun laporan arus kas secara berkala (biasanya bulanan, kuartalan, atau tahunan).
Menganalisis laporan arus kas untuk memahami posisi kas perusahaan dan mengidentifikasi tren.
Menggunakan informasi dalam laporan arus kas untuk pengambilan keputusan.


Leave a Reply